Halaman

    Social Items

Penyakit Malaria

Pengertian Malaria


Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar.
Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu.

Penderita Malaria di Indonesia


Di Indonesia, terjadi sekitar 400.000 kasus positif malaria setiap tahunnya. Dari semua kasus yang terjadi, 4.000 kasus mengalami komplikasi atau bahkan berujung pada kematian. Sekitar 1 dari 4 kasus malaria yang terjadi menyerang anak-anak.
Sebagian besar kasus malaria terjadi di wilayah Indonesia Timur.Terutama pada wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Gejala Yang Muncul Akibat Malaria


Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang, gejala muncul setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala malaria yang biasanya terjadi adalah munculnya demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Jika Anda sudah terlanjur mengalami gejala-gejala malaria, segera temui dokter agar bisa dilakukan diagnosis dan penanganan secepatnya. Diagnosis malaria dapat dilakukan dengan mudah melalui tes darah yang sederhana.

Parasit Yang Menyebabkan Malaria


Plasmodium adalah jenis parasit yang menjadi penyebab malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.
Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah.
Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Selain itu jika bergantian dalam pemakaian jarum juga bisa menularkan malaria. Meski jarang sekali terjadi, Anda tetap harus berhati-hati.

Pengobatan Pada Malaria


Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan benar. Jenis obat-obatan antimalaria dipakai untuk mencegah dan juga mengobati malaria.
Obat-obatan yang diberikan tergantung pada beberapa hal. Tingkat keparahan gejala-gejalanya bisa menjadi salah satu pertimbangan. Selain itu akan diperiksa mengenai jenis parasit yang menyebabkan malaria. Khusus terhadap penderita yang sedang hamil, pengobatan malaria akan dibedakan dengan penderita yang sedang tidak hamil.

Komplikasi Yang Bisa Terjadi Akibat Malaria


Penyakit malaria akan memiliki dampak lebih buruk jika menjangkiti wanita hamil, bayi, anak kecil, dan orang tua. Malaria berpotensi membuat ketahanan tubuh menurun secara drastis dalam waktu yang singkat. Karena itu, penanganannya perlu dilakukan dengan cepat.
Dehidrasi, anemia yang parah dan gagalnya organ tubuh adalah beberapa komplikasi malaria yang bisa terjadi jika malaria tidak ditangani sejak awal.

Pencegahan Agar Tidak Terjangkit Malaria


Malaria pada umumnya bisa dihindari. Di daerah di mana terjadi endemik malaria seperti di pedesaan Papua dan Nusa Tenggara, pemerintah telah melaksanakan tes darah massal dan memberikan obat antimalaria secara gratis.
Menghindari agar tidak tergigit nyamuk adalah cara pencegahan yang paling utama agar tidak tertular malaria. Anda bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang, menyingkirkan genangan air, memakai losion anti serangga dan menggunakan pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh.

Gejala Malaria


Gejala malaria akan muncul jika Anda digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Masa inkubasi, yaitu waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala, tergantung kepada jenis parasit yang menginfeksi. Masa inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar 1-2 minggu sedangkan untuk Plasmodium vivax adalah 2-3 minggu. Kedua jenis parasit inilah penyebab malaria paling umum di Indonesia.
Gejala-gejala awal dari malaria adalah:
  • Demam yang naik turun
  • Sakit kepala
  • Berkeringat dingin
  • Mual dan muntah-muntah
  • Nyeri otot
  • Diare
Segera temui dokter jika muncul malaria dicurigai agar pengobatan bisa segera dimulai. Malaria akibat Plasmodium falciparum perlu lebih diwaspadai karena merupakan penyebab malaria yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi.

Penyebab Malaria


Plasmodium adalah jenis parasit yang menyebabkan malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gigitan ini lebih sering terjadi pada malam hari. Melalui gigitan nyamuk, parasit masuk ke dalam aliran darah manusia.
Terdapat lima jenis parasit plasmodium. Kasus yang paling banyak ditemukan di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang diakibatkan oleh malaria. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi.
Tiga parasit yang lainnya adalah Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Ketiga parasit ini adalah jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.
Waktu kemunculan gejala dari gigitan nyamuk atau masa inkubasi adalah:
  • 7 hingga 14 hari pada malaria akibat Plasmodium falciparum
  • 12 hingga 18 hari pada malaria akibat Plasmodium vivax
Penyebaran penyakit malaria pada manusia dilakukan oleh nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium.  Nyamuk akan terinfeksi jika menggigit penderita malaria. Nyamuk ini kemudian akan menyebarkan parasit pada orang lain melalui gigitan.
Parasit akan masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati. Infeksi akan terjadi dan berkembang di organ hati. Dari situ, parasit akan masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Parasit akan memanfaatkan sel darah merah sebagai tempat berkembang biak.
Jika sel darah merah sudah penuh terisi dengan parasit malaria, sel tersebut akan meletus sehingga lebih banyak lagi parasit yang tersebar di dalam aliran darah. Sel darah merah yang terinfeksi meletus tiap dua hingga tiga hari. Ketika ini terjadi, penderita akan mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan berkeringat.
Karena parasit yang menyebabkan malaria memengaruhi sel darah merah, orang juga bisa terserang malaria jika terjadi pajanan terhadap darah yang terinfeksi. Meski jarang terjadi beberapa proses berikut bisa menularkan infeksi malaria:
  • Dari ibu hamil yang terkena malaria ke janin yang dikandungnya.
  • Proses transfusi darah.
  • Berbagi jarum suntik dengan penderita malaria.
Ketika berada di daerah endemik malaria, pendatang lebih rentan terserang malaria. Sistem kekebalan tubuh mereka tidak sebaik penduduk daerah endemik malaria dalam melawan parasit. Karena itu disarankan untuk mengonsumsi obat antimalaria bagi Anda yang ingin bepergian ke daerah endemik malaria.

Diagnosis Malaria


Selain memerhatikan gejala penderita dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga mendiagnosis malaria berdasarkan tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test/RDT). Tes RDT memeriksa keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria. Sampel darah pasien akan di ambil untuk tes ini. Hasilnya bisa didapatkan dalam 15-20 menit. RDT bisa memastikan apakah jenis parasit yang ada di dalam darah itu adalah Plasmodium falciparumatau jenis lain. Hasil tersebut akan sangat membantu dalam memilih kombinasi obat antimalaria mana yang paling sesuai.
Selain tes RDT, malaria juga bisa didiagnosis dengan menggunakan mikroskopi. Cara ini adalah cara yang lebih konvensional. Sampel darah pasien akan diambil, kemudian dipelajari di bawah mikroskop. Tes mikroskopi ini bisa memastikan keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria serta proporsi sel darah merah yang terinfeksi.
Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa apakah pasien menderita anemia. Anemia merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat malaria.

Pengobatan Malaria


Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan benar. Proses ini dilakukan langsung setelah diagnosis malaria diketahui. Obat antimalaria yang diberikan tergantung kepada:
  • Jenis parasit yang menyebabkan malaria
  • Tingkat keparahan gejala yang dialami penderita
  • Apakah Anda sedang hamil
Beberapa jenis penyakit malaria terkadang resisten terhadap obat-obatan tertentu. Contohnya, obat antimalaria chloroquine terbukti tidak efektif dalam menangani kasus malaria di Indonesia karena jenis parasit di Indonesia telah kebal terhadap obat ini. Untuk masalah ini, kombinasi obat malaria akan disarankan oleh dokter. Jika malaria berada pada tingkat yang parah, obat akan diberikan melalui infus dan dilakukan di rumah sakit.
Untuk menangani malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, berikut obat-obatan yang digunakan:
  • Kombinasi artesunate dan amodiaquine
  • Kombinasi dihydroartemisininpiperaquinedan primaquine
  • Kombinasi quinine, doxycycline dan primaquine
Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivaxdiobati dengan salah satu kombinasi berikut:
  • Artesunate dan amodiaquine
  • Dihydroartemisininpiperaquine dan primaquine

Obat-obatan Antimalaria Pada Wanita Hamil


Risiko terjadinya kasus malaria yang parah akan meningkat pada penderita yang hamil. Bayi dan sang ibu bisa mengalami komplikasi yang serius. Beberapa obat-obatan antimalaria tidak cocok untuk wanita hamil karena potensi efek sampingnya baik bagi sang ibu maupun bayinya. Untuk tahu lebih banyak tentang jenis obat dan efek sampingnya, tanyakan kepada dokter kandungan dan dokter yang menangani malaria Anda. Mereka akan menjelaskan obat mana yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.

Komplikasi Malaria


Malaria adalah penyakit yang berbahaya dan bisa juga mematikan. Komplikasi dari malaria yang parah bisa muncul dalam dalam hitungan jam atau hari setelah gejala awal. Setelah hasil diagnosis dikeluarkan dan terbukti menderita malaria, penanganan sebaiknya dimulai secepatnya. Penyebab malaria yang paling parah hingga bisa mengakibatkan kematian adalah parasit Plasmodium falciparum.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat malaria adalah:
  • Dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh
  • Tekanan darah menurun secara tiba-tiba
  • Malaria Serebral: komplikasi ini cukup langka, tapi malaria bisa mengakibatkan pembengkakan pada otak. Ini terjadi ketika sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi pembuluh darah kecil di otak. Terkadang bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, kejang-kejang, atau bahkan koma.
  • Anemia parah: kerusakan sel darah merah yang disebabkan parasit malaria bisa mengakibatkan terjadinya anemia pada tingkat parah. Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi dengan baik dalam membawa oksigen ke organ-organ tubuh.
  • Kegagalan fungsi organ tubuh: malaria bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati atau pecahnya organ limpa. Semua kondisi ini bisa mengancam nyawa seseorang.
  • Gangguan pernapasan: penumpukan cairan di dalam paru-paru atau edema paru bisa menyebabkan Anda kesulitan bernapas.
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
  • Hipoglikemia: malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kondisi gula darah rendah. Obat antimalaria quinine, juga bisa akibatkan gula darah rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau bahkan kematian.
  • Jaundice atau penyakit kuning

Pencegahan Malaria


Menghindari diri agar tidak tergigit nyamuk adalah cara yang paling utama agar tidak tertular malaria. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
  • Memakai kelambu berinsektisida untuk menutupi ranjang.
  • Menggunakan pakaian atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.
  • Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
  • Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk.
  • Memakai losion anti serangga. Losion yang paling efektif adalah yang mengandung  DEET atau diethyltoluamide.
  • Memakai obat nyamuk bakar atau semprot secara teratur.
  • Melakukan fogging atau pengasapan secara teratur.
Pemerintah menargetkan untuk membasmi malaria yang ada di Indonesia sepenuhnya sebelum tahun 2030. Di beberapa daerah di Indonesia dengan kasus malaria yang tinggi, telah diselenggarakan kampanye anti-malaria. Selain itu, pemerintah juga menyediakan tes darah massal untuk mendeteksi penderita malaria agar dapat diobati secepatnya. Dalam program ini, obat antimalaria yang disediakan oleh pemerintah tidak dikenakan biaya.
Jika Anda berencana untuk bepergian ke daerah di mana kasus malarianya tinggi, Anda bisa berjaga-jaga dengan mengonsumsi obat antimalaria sebagai langkah pencegahan. Orang yang tinggal di daerah  bebas malaria, sistem kekebalan mereka terhadap parasit malaria tidak sebagus orang yang tinggal di wilayah endemik malaria.

Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan Penyakit Malaria

Penyakit Malaria

Pengertian Malaria


Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar.
Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu.

Penderita Malaria di Indonesia


Di Indonesia, terjadi sekitar 400.000 kasus positif malaria setiap tahunnya. Dari semua kasus yang terjadi, 4.000 kasus mengalami komplikasi atau bahkan berujung pada kematian. Sekitar 1 dari 4 kasus malaria yang terjadi menyerang anak-anak.
Sebagian besar kasus malaria terjadi di wilayah Indonesia Timur.Terutama pada wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Gejala Yang Muncul Akibat Malaria


Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang, gejala muncul setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala malaria yang biasanya terjadi adalah munculnya demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Jika Anda sudah terlanjur mengalami gejala-gejala malaria, segera temui dokter agar bisa dilakukan diagnosis dan penanganan secepatnya. Diagnosis malaria dapat dilakukan dengan mudah melalui tes darah yang sederhana.

Parasit Yang Menyebabkan Malaria


Plasmodium adalah jenis parasit yang menjadi penyebab malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.
Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah.
Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Selain itu jika bergantian dalam pemakaian jarum juga bisa menularkan malaria. Meski jarang sekali terjadi, Anda tetap harus berhati-hati.

Pengobatan Pada Malaria


Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan benar. Jenis obat-obatan antimalaria dipakai untuk mencegah dan juga mengobati malaria.
Obat-obatan yang diberikan tergantung pada beberapa hal. Tingkat keparahan gejala-gejalanya bisa menjadi salah satu pertimbangan. Selain itu akan diperiksa mengenai jenis parasit yang menyebabkan malaria. Khusus terhadap penderita yang sedang hamil, pengobatan malaria akan dibedakan dengan penderita yang sedang tidak hamil.

Komplikasi Yang Bisa Terjadi Akibat Malaria


Penyakit malaria akan memiliki dampak lebih buruk jika menjangkiti wanita hamil, bayi, anak kecil, dan orang tua. Malaria berpotensi membuat ketahanan tubuh menurun secara drastis dalam waktu yang singkat. Karena itu, penanganannya perlu dilakukan dengan cepat.
Dehidrasi, anemia yang parah dan gagalnya organ tubuh adalah beberapa komplikasi malaria yang bisa terjadi jika malaria tidak ditangani sejak awal.

Pencegahan Agar Tidak Terjangkit Malaria


Malaria pada umumnya bisa dihindari. Di daerah di mana terjadi endemik malaria seperti di pedesaan Papua dan Nusa Tenggara, pemerintah telah melaksanakan tes darah massal dan memberikan obat antimalaria secara gratis.
Menghindari agar tidak tergigit nyamuk adalah cara pencegahan yang paling utama agar tidak tertular malaria. Anda bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang, menyingkirkan genangan air, memakai losion anti serangga dan menggunakan pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh.

Gejala Malaria


Gejala malaria akan muncul jika Anda digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Masa inkubasi, yaitu waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala, tergantung kepada jenis parasit yang menginfeksi. Masa inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar 1-2 minggu sedangkan untuk Plasmodium vivax adalah 2-3 minggu. Kedua jenis parasit inilah penyebab malaria paling umum di Indonesia.
Gejala-gejala awal dari malaria adalah:
  • Demam yang naik turun
  • Sakit kepala
  • Berkeringat dingin
  • Mual dan muntah-muntah
  • Nyeri otot
  • Diare
Segera temui dokter jika muncul malaria dicurigai agar pengobatan bisa segera dimulai. Malaria akibat Plasmodium falciparum perlu lebih diwaspadai karena merupakan penyebab malaria yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi.

Penyebab Malaria


Plasmodium adalah jenis parasit yang menyebabkan malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gigitan ini lebih sering terjadi pada malam hari. Melalui gigitan nyamuk, parasit masuk ke dalam aliran darah manusia.
Terdapat lima jenis parasit plasmodium. Kasus yang paling banyak ditemukan di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang diakibatkan oleh malaria. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi.
Tiga parasit yang lainnya adalah Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Ketiga parasit ini adalah jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.
Waktu kemunculan gejala dari gigitan nyamuk atau masa inkubasi adalah:
  • 7 hingga 14 hari pada malaria akibat Plasmodium falciparum
  • 12 hingga 18 hari pada malaria akibat Plasmodium vivax
Penyebaran penyakit malaria pada manusia dilakukan oleh nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium.  Nyamuk akan terinfeksi jika menggigit penderita malaria. Nyamuk ini kemudian akan menyebarkan parasit pada orang lain melalui gigitan.
Parasit akan masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati. Infeksi akan terjadi dan berkembang di organ hati. Dari situ, parasit akan masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Parasit akan memanfaatkan sel darah merah sebagai tempat berkembang biak.
Jika sel darah merah sudah penuh terisi dengan parasit malaria, sel tersebut akan meletus sehingga lebih banyak lagi parasit yang tersebar di dalam aliran darah. Sel darah merah yang terinfeksi meletus tiap dua hingga tiga hari. Ketika ini terjadi, penderita akan mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan berkeringat.
Karena parasit yang menyebabkan malaria memengaruhi sel darah merah, orang juga bisa terserang malaria jika terjadi pajanan terhadap darah yang terinfeksi. Meski jarang terjadi beberapa proses berikut bisa menularkan infeksi malaria:
  • Dari ibu hamil yang terkena malaria ke janin yang dikandungnya.
  • Proses transfusi darah.
  • Berbagi jarum suntik dengan penderita malaria.
Ketika berada di daerah endemik malaria, pendatang lebih rentan terserang malaria. Sistem kekebalan tubuh mereka tidak sebaik penduduk daerah endemik malaria dalam melawan parasit. Karena itu disarankan untuk mengonsumsi obat antimalaria bagi Anda yang ingin bepergian ke daerah endemik malaria.

Diagnosis Malaria


Selain memerhatikan gejala penderita dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga mendiagnosis malaria berdasarkan tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test/RDT). Tes RDT memeriksa keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria. Sampel darah pasien akan di ambil untuk tes ini. Hasilnya bisa didapatkan dalam 15-20 menit. RDT bisa memastikan apakah jenis parasit yang ada di dalam darah itu adalah Plasmodium falciparumatau jenis lain. Hasil tersebut akan sangat membantu dalam memilih kombinasi obat antimalaria mana yang paling sesuai.
Selain tes RDT, malaria juga bisa didiagnosis dengan menggunakan mikroskopi. Cara ini adalah cara yang lebih konvensional. Sampel darah pasien akan diambil, kemudian dipelajari di bawah mikroskop. Tes mikroskopi ini bisa memastikan keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria serta proporsi sel darah merah yang terinfeksi.
Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa apakah pasien menderita anemia. Anemia merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat malaria.

Pengobatan Malaria


Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan benar. Proses ini dilakukan langsung setelah diagnosis malaria diketahui. Obat antimalaria yang diberikan tergantung kepada:
  • Jenis parasit yang menyebabkan malaria
  • Tingkat keparahan gejala yang dialami penderita
  • Apakah Anda sedang hamil
Beberapa jenis penyakit malaria terkadang resisten terhadap obat-obatan tertentu. Contohnya, obat antimalaria chloroquine terbukti tidak efektif dalam menangani kasus malaria di Indonesia karena jenis parasit di Indonesia telah kebal terhadap obat ini. Untuk masalah ini, kombinasi obat malaria akan disarankan oleh dokter. Jika malaria berada pada tingkat yang parah, obat akan diberikan melalui infus dan dilakukan di rumah sakit.
Untuk menangani malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, berikut obat-obatan yang digunakan:
  • Kombinasi artesunate dan amodiaquine
  • Kombinasi dihydroartemisininpiperaquinedan primaquine
  • Kombinasi quinine, doxycycline dan primaquine
Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivaxdiobati dengan salah satu kombinasi berikut:
  • Artesunate dan amodiaquine
  • Dihydroartemisininpiperaquine dan primaquine

Obat-obatan Antimalaria Pada Wanita Hamil


Risiko terjadinya kasus malaria yang parah akan meningkat pada penderita yang hamil. Bayi dan sang ibu bisa mengalami komplikasi yang serius. Beberapa obat-obatan antimalaria tidak cocok untuk wanita hamil karena potensi efek sampingnya baik bagi sang ibu maupun bayinya. Untuk tahu lebih banyak tentang jenis obat dan efek sampingnya, tanyakan kepada dokter kandungan dan dokter yang menangani malaria Anda. Mereka akan menjelaskan obat mana yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.

Komplikasi Malaria


Malaria adalah penyakit yang berbahaya dan bisa juga mematikan. Komplikasi dari malaria yang parah bisa muncul dalam dalam hitungan jam atau hari setelah gejala awal. Setelah hasil diagnosis dikeluarkan dan terbukti menderita malaria, penanganan sebaiknya dimulai secepatnya. Penyebab malaria yang paling parah hingga bisa mengakibatkan kematian adalah parasit Plasmodium falciparum.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat malaria adalah:
  • Dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh
  • Tekanan darah menurun secara tiba-tiba
  • Malaria Serebral: komplikasi ini cukup langka, tapi malaria bisa mengakibatkan pembengkakan pada otak. Ini terjadi ketika sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi pembuluh darah kecil di otak. Terkadang bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, kejang-kejang, atau bahkan koma.
  • Anemia parah: kerusakan sel darah merah yang disebabkan parasit malaria bisa mengakibatkan terjadinya anemia pada tingkat parah. Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi dengan baik dalam membawa oksigen ke organ-organ tubuh.
  • Kegagalan fungsi organ tubuh: malaria bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati atau pecahnya organ limpa. Semua kondisi ini bisa mengancam nyawa seseorang.
  • Gangguan pernapasan: penumpukan cairan di dalam paru-paru atau edema paru bisa menyebabkan Anda kesulitan bernapas.
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
  • Hipoglikemia: malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kondisi gula darah rendah. Obat antimalaria quinine, juga bisa akibatkan gula darah rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau bahkan kematian.
  • Jaundice atau penyakit kuning

Pencegahan Malaria


Menghindari diri agar tidak tergigit nyamuk adalah cara yang paling utama agar tidak tertular malaria. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
  • Memakai kelambu berinsektisida untuk menutupi ranjang.
  • Menggunakan pakaian atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.
  • Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
  • Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk.
  • Memakai losion anti serangga. Losion yang paling efektif adalah yang mengandung  DEET atau diethyltoluamide.
  • Memakai obat nyamuk bakar atau semprot secara teratur.
  • Melakukan fogging atau pengasapan secara teratur.
Pemerintah menargetkan untuk membasmi malaria yang ada di Indonesia sepenuhnya sebelum tahun 2030. Di beberapa daerah di Indonesia dengan kasus malaria yang tinggi, telah diselenggarakan kampanye anti-malaria. Selain itu, pemerintah juga menyediakan tes darah massal untuk mendeteksi penderita malaria agar dapat diobati secepatnya. Dalam program ini, obat antimalaria yang disediakan oleh pemerintah tidak dikenakan biaya.
Jika Anda berencana untuk bepergian ke daerah di mana kasus malarianya tinggi, Anda bisa berjaga-jaga dengan mengonsumsi obat antimalaria sebagai langkah pencegahan. Orang yang tinggal di daerah  bebas malaria, sistem kekebalan mereka terhadap parasit malaria tidak sebagus orang yang tinggal di wilayah endemik malaria.

Tidak ada komentar

Silahkan tulis komentar anda di kolom komentar di bawah ini, komentar yang mengandung link aktif tidak akan tampil sebelum disetujui. Terimakasih