Halaman

    Social Items

 
bronkitis

Pengertian Bronkitis


Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. Kondisi ini termasuk sebagai penyakit pernapasan.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:
  • Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau
  • Sakit pada tenggorokan
  • Sesak napas
  • Hidung beringus atau tersumbat
  • Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada
  • Kelelahan

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bronkitis akut yang bertahan selama dua hingga tiga minggu. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang paling umum terjadi. Bronkitis akut paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Kedua, bronkitis kronis adalah infeksi bronkus yang bertahan setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun berikutnya. Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. 

Penyebab Terjadinya Bronkitis


Bronkus adalah saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru dan sebaliknya. Dinding bronkus menghasilkan mukosa atau dahak untuk menahan debu dan partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa lebih banyak. Dan tubuh berusaha mengeluarkan dahak atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk.
Terserang bronkitis akut berkali-kali dapat menekan dan melemahkan bronkus sehingga akhirnya mengarah pada bronkitis kronis.

Penyebab bronkitis yang paling umum adalah kebiasaan merokok. Tiap isapan rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Dahak dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

Pada kebanyakan kasus, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Anda hanya perlu menemui dokter jika gejala bronkitis yang muncul menjadi semakin parah dan tidak seperti biasanya, misalnya:
  • Batuk yang dialami lebih parah dan bertahan lebih lama dari tiga minggu.
  • Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
  • Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.
  • Anda menderita penyakit jantung atau paru-paru yang jadi penyebab dasarnya. Misalnya penyakit asma atau gagal jantung.

Untuk mendiagnosis bronkitis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, memeriksa dan juga mendengarkan rongga dada memakai stetoskop. 

Pengobatan Untuk Berbagai Tipe Bronkitis


Bronkitis akut biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, jadi terkadang tidak diperlukan pengobatan untuk bronkitis. Selagi menunggu penyakit ini berlalu, Anda disarankan minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.

Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan setidaknya tiga bulan. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya Anda hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa memperparah gejala yang muncul jika Anda menderita bronkitis kronis. 

Komplikasi Yang Mungkin Terjadi


Komplikasi bronkitis yang paling umum terjadi adalah pneumonia. Komplikasi ini terjadi ketika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam paru-paru. Infeksi ini menyebabkan kantong udara dalam paru-paru terisi dengan cairan. Sekitar 5% kasus bronkitis berujung pada pneumonia.

Orang yang lebih rentan terkena infeksi, seperti anak muda dan orang yang dalam kondisi sakit, mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terjadinya pneumonia.

Gejala Bronkitis


Gejala utama dari bronkitis adalah batuk kering. Tetapi ada juga kemungkinan batuk akan mengeluarkan lendir kental berwarna kuning keabu-abuan, walau ini tidak selalu terjadi. Batuk mungkin akan bertahan selama beberapa minggu setelah gejala lainnya menghilang. Batuk yang berkelanjutan bisa membuat dada dan otot perut terasa sakit. 

Gejala Lain Yang Muncul


Gejala bronkitis lainnya adalah:
  • Sesak napas
  • Tenggorokan sakit
  • Sedikit demam dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Hidung dan sinus yang tersumbat
  • Badan terasa nyeri

Gejala ini mungkin tidak parah dan Anda mungkin tidak perlu menemui dokter, tapi gejala bronkitis mirip dengan pneumonia. Sangat penting untuk memerhatikan perubahan pada gejala yang dialami. 

Bronkitis Jangka Panjang atau Kronis


Gejala bronkitis kronis biasanya memburuk pada saat cuaca menjadi lebih dingin atau kering. Umumnya penderita bronkitis kronis mengalami dua kali serangan bronkitis yang parah dalam setahun. Jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Anda akan lebih kehabisan napas saat berolahraga atau beraktivitas. Berikut ini adalah gejala yang biasanya muncul pada bronkitis kronis atau akut:
  • Batuk.
  • Produksi mukosa atau lendir berwarna kuning keabu-abuan, dan bisa tercampur darah.
  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Dada terasa tidak nyaman.

Bronkitis kronis ditandai dengan batuk produktif yang bertahan setidaknya tiga bulan dan akan muncul kembali setidaknya selama dua tahun berturut-turut. 

Saat yang Tepat untuk Memeriksakan Diri keDokter


Segera temuilah dokter, jika Anda menderita:
  • Batuk yang sangat parah atau yang bertahan lebih dari tiga minggu.
  • Demam selama lebih dari tiga hari.
  • Lendir batuk Anda disertai dengan darah.
  • Bernapas dengan cepat sekitar 30 kali per menit atau mengalami sesak dada.
  • Mudah mengantuk atau bingung.
  • Pernah terkena bronkitis berkali-kali sebelumnya.
  • Menderita penyakit jantung atau paru-paru, misalnya asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau gagal jantung kongestif.

Penyebab Bronkitis


Pada umumnya bronkitis disebabkan oleh virus dan sebagian besar di antaranya disebabkan oleh virus juga menyebabkan pilek dan flu. Virus bisa terhirup saat tertahan di udara. Virus ini terkandung dalam jutaan tetes yang keluar dari hidung atau mulut saat kita batuk atau bersin. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda apa pun selama satu hari. Seseorang bisa terinfeksi dengan menyentuh benda yang terkontaminasi, lalu meletakkan tangannya di dekat mulut atau hidung. Selain virus, infeksi bronkitis juga bisa disebabkan oleh bakteri.

Pemicu bronkitis yang paling utama adalah kebiasaan merokok. Orang yang merokok atau tinggal dengan perokok aktif lebih berisiko terkena bronkitis.

Bronkitis juga bisa dipicu oleh lingkungan kerja yang tidak sehat. Kondisi ini lebih sering disebut sebagai bronkitis okupasi. Istilah bronkitis okupasi dipakai ketika penderita mengalami bronkitis akibat unsur iritasi di tempat kerja seperti serat kain, amonia, serpihan debu dan klorin.

Selain itu, penyakit asam lambung parah juga bisa mengakibatkan iritasi pada tenggorokan dan membuat Anda rentan terhadap bronkitis.

Diagnosis Bronkitis


Jika Anda menderita bronkitis, Anda mungkin tidak perlu menemui dokter. Terkecuali Anda mengalami gejala yang parah. Jika Anda menemui dokter, mereka biasanya bisa membuat diagnosis dengan menanyakan gejala, memeriksa dan mendengarkan rongga dada Anda memakai stetoskop. 

Memahami Kondisi Kesehatan Lainnya


Dokter mungkin perlu memeriksa jika ada penyakit infeksi paru-paru lainnya. Misalnya pneumonia yang memiliki gejala sama seperti bronkitis. Jika dokter mencurigai Anda menderita pneumonia, dokter akan mengambil sampel mukosa atau lendir untuk diperiksa. Selain itu dokter juga akan melakukan pencitraan sinar X untuk daerah dada.

Jika dokter mencurigai ada penyakit dasar yang tidak diketahui dan menyebabkan bronkitis, misalnya asma dan emfisema, tes fungsi paru mungkin diperlukan. Anda diminta ambil napas dalam-dalam dan meniupkannya pada alat yang disebut spirometer. Alat ini memeriksa kinerja paru-paru dengan mengukur jumlah udara di keluarkan paru-paru Anda. Penurunan kapasitas jumlah udara dalam paru-paru bisa berarti adanya masalah dasar.

Pengobatan Bronkitis

 

Penanganan pada Bronkitis Akut


Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:
  • Banyak beristirahat.
  • Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi.
  • Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
  • Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
  • Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.

Antibiotik tidak akan diberikan pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh virus karena tidak akan memberi efek apa-apa. Pemberian antibiotik diperlukan jika ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri. Jika ada peningkatan dalam jumlah dahak dan kekentalannya, berarti Anda sudah terinfeksi bakteri. Resep antibiotik yang diberikan biasanya adalah untuk lima hari. 

Penanganan Bronkitis Kronis


Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu.

Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau dahak yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.

Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya. Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau dahak sulit untuk dikeluarkan. Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar kondisinya tidak bertambah parah.

Komplikasi Bronkitis

 

Terjadinya Pneumonia


Sekitar 5% orang yang mengidap bronkitis menderita infeksi sekunder di dalam salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini terutama menyerang kantong-kantong udara yang dikenal sebagai alveoli. Infeksi ini juga disebut sebagai pneumonia. Risiko orang menderita pneumoniaakan meningkat jika:
  • Kian berusia tua.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Menderita penyakit lain seperti pada jantung, atau ginjal.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala-gejala pneumonia antara lain:
  • Denyut jantung yang cepat.
  • Kesulitan bernapas. Bernapas pendek dan cepat meski sedang beristirahat.
  • Mengalami demam.
  • Merasa tidak sehat.
  • Sakit pada dada.
  • Kehilangan selera makan.
  • Panas dingin

Pneumonia ringan bisa diatasi dengan antibiotik dan perawatan di rumah. Tapi untuk kasus yang lebih parah harus perawatan dilakukan di rumah sakit. Mesin alat bantu pernapasan atau ventilator, bisa membantu pernapasan. Sedangkan obat antibiotik bisa diberikan langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus.

Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan Bronkitis

 
bronkitis

Pengertian Bronkitis


Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. Kondisi ini termasuk sebagai penyakit pernapasan.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:
  • Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau
  • Sakit pada tenggorokan
  • Sesak napas
  • Hidung beringus atau tersumbat
  • Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada
  • Kelelahan

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bronkitis akut yang bertahan selama dua hingga tiga minggu. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang paling umum terjadi. Bronkitis akut paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Kedua, bronkitis kronis adalah infeksi bronkus yang bertahan setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun berikutnya. Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. 

Penyebab Terjadinya Bronkitis


Bronkus adalah saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru dan sebaliknya. Dinding bronkus menghasilkan mukosa atau dahak untuk menahan debu dan partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa lebih banyak. Dan tubuh berusaha mengeluarkan dahak atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk.
Terserang bronkitis akut berkali-kali dapat menekan dan melemahkan bronkus sehingga akhirnya mengarah pada bronkitis kronis.

Penyebab bronkitis yang paling umum adalah kebiasaan merokok. Tiap isapan rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Dahak dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

Pada kebanyakan kasus, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Anda hanya perlu menemui dokter jika gejala bronkitis yang muncul menjadi semakin parah dan tidak seperti biasanya, misalnya:
  • Batuk yang dialami lebih parah dan bertahan lebih lama dari tiga minggu.
  • Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
  • Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.
  • Anda menderita penyakit jantung atau paru-paru yang jadi penyebab dasarnya. Misalnya penyakit asma atau gagal jantung.

Untuk mendiagnosis bronkitis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, memeriksa dan juga mendengarkan rongga dada memakai stetoskop. 

Pengobatan Untuk Berbagai Tipe Bronkitis


Bronkitis akut biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, jadi terkadang tidak diperlukan pengobatan untuk bronkitis. Selagi menunggu penyakit ini berlalu, Anda disarankan minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.

Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan setidaknya tiga bulan. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya Anda hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa memperparah gejala yang muncul jika Anda menderita bronkitis kronis. 

Komplikasi Yang Mungkin Terjadi


Komplikasi bronkitis yang paling umum terjadi adalah pneumonia. Komplikasi ini terjadi ketika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam paru-paru. Infeksi ini menyebabkan kantong udara dalam paru-paru terisi dengan cairan. Sekitar 5% kasus bronkitis berujung pada pneumonia.

Orang yang lebih rentan terkena infeksi, seperti anak muda dan orang yang dalam kondisi sakit, mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terjadinya pneumonia.

Gejala Bronkitis


Gejala utama dari bronkitis adalah batuk kering. Tetapi ada juga kemungkinan batuk akan mengeluarkan lendir kental berwarna kuning keabu-abuan, walau ini tidak selalu terjadi. Batuk mungkin akan bertahan selama beberapa minggu setelah gejala lainnya menghilang. Batuk yang berkelanjutan bisa membuat dada dan otot perut terasa sakit. 

Gejala Lain Yang Muncul


Gejala bronkitis lainnya adalah:
  • Sesak napas
  • Tenggorokan sakit
  • Sedikit demam dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Hidung dan sinus yang tersumbat
  • Badan terasa nyeri

Gejala ini mungkin tidak parah dan Anda mungkin tidak perlu menemui dokter, tapi gejala bronkitis mirip dengan pneumonia. Sangat penting untuk memerhatikan perubahan pada gejala yang dialami. 

Bronkitis Jangka Panjang atau Kronis


Gejala bronkitis kronis biasanya memburuk pada saat cuaca menjadi lebih dingin atau kering. Umumnya penderita bronkitis kronis mengalami dua kali serangan bronkitis yang parah dalam setahun. Jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Anda akan lebih kehabisan napas saat berolahraga atau beraktivitas. Berikut ini adalah gejala yang biasanya muncul pada bronkitis kronis atau akut:
  • Batuk.
  • Produksi mukosa atau lendir berwarna kuning keabu-abuan, dan bisa tercampur darah.
  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Dada terasa tidak nyaman.

Bronkitis kronis ditandai dengan batuk produktif yang bertahan setidaknya tiga bulan dan akan muncul kembali setidaknya selama dua tahun berturut-turut. 

Saat yang Tepat untuk Memeriksakan Diri keDokter


Segera temuilah dokter, jika Anda menderita:
  • Batuk yang sangat parah atau yang bertahan lebih dari tiga minggu.
  • Demam selama lebih dari tiga hari.
  • Lendir batuk Anda disertai dengan darah.
  • Bernapas dengan cepat sekitar 30 kali per menit atau mengalami sesak dada.
  • Mudah mengantuk atau bingung.
  • Pernah terkena bronkitis berkali-kali sebelumnya.
  • Menderita penyakit jantung atau paru-paru, misalnya asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau gagal jantung kongestif.

Penyebab Bronkitis


Pada umumnya bronkitis disebabkan oleh virus dan sebagian besar di antaranya disebabkan oleh virus juga menyebabkan pilek dan flu. Virus bisa terhirup saat tertahan di udara. Virus ini terkandung dalam jutaan tetes yang keluar dari hidung atau mulut saat kita batuk atau bersin. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda apa pun selama satu hari. Seseorang bisa terinfeksi dengan menyentuh benda yang terkontaminasi, lalu meletakkan tangannya di dekat mulut atau hidung. Selain virus, infeksi bronkitis juga bisa disebabkan oleh bakteri.

Pemicu bronkitis yang paling utama adalah kebiasaan merokok. Orang yang merokok atau tinggal dengan perokok aktif lebih berisiko terkena bronkitis.

Bronkitis juga bisa dipicu oleh lingkungan kerja yang tidak sehat. Kondisi ini lebih sering disebut sebagai bronkitis okupasi. Istilah bronkitis okupasi dipakai ketika penderita mengalami bronkitis akibat unsur iritasi di tempat kerja seperti serat kain, amonia, serpihan debu dan klorin.

Selain itu, penyakit asam lambung parah juga bisa mengakibatkan iritasi pada tenggorokan dan membuat Anda rentan terhadap bronkitis.

Diagnosis Bronkitis


Jika Anda menderita bronkitis, Anda mungkin tidak perlu menemui dokter. Terkecuali Anda mengalami gejala yang parah. Jika Anda menemui dokter, mereka biasanya bisa membuat diagnosis dengan menanyakan gejala, memeriksa dan mendengarkan rongga dada Anda memakai stetoskop. 

Memahami Kondisi Kesehatan Lainnya


Dokter mungkin perlu memeriksa jika ada penyakit infeksi paru-paru lainnya. Misalnya pneumonia yang memiliki gejala sama seperti bronkitis. Jika dokter mencurigai Anda menderita pneumonia, dokter akan mengambil sampel mukosa atau lendir untuk diperiksa. Selain itu dokter juga akan melakukan pencitraan sinar X untuk daerah dada.

Jika dokter mencurigai ada penyakit dasar yang tidak diketahui dan menyebabkan bronkitis, misalnya asma dan emfisema, tes fungsi paru mungkin diperlukan. Anda diminta ambil napas dalam-dalam dan meniupkannya pada alat yang disebut spirometer. Alat ini memeriksa kinerja paru-paru dengan mengukur jumlah udara di keluarkan paru-paru Anda. Penurunan kapasitas jumlah udara dalam paru-paru bisa berarti adanya masalah dasar.

Pengobatan Bronkitis

 

Penanganan pada Bronkitis Akut


Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:
  • Banyak beristirahat.
  • Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi.
  • Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
  • Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
  • Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.

Antibiotik tidak akan diberikan pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh virus karena tidak akan memberi efek apa-apa. Pemberian antibiotik diperlukan jika ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri. Jika ada peningkatan dalam jumlah dahak dan kekentalannya, berarti Anda sudah terinfeksi bakteri. Resep antibiotik yang diberikan biasanya adalah untuk lima hari. 

Penanganan Bronkitis Kronis


Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu.

Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau dahak yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.

Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya. Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau dahak sulit untuk dikeluarkan. Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar kondisinya tidak bertambah parah.

Komplikasi Bronkitis

 

Terjadinya Pneumonia


Sekitar 5% orang yang mengidap bronkitis menderita infeksi sekunder di dalam salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini terutama menyerang kantong-kantong udara yang dikenal sebagai alveoli. Infeksi ini juga disebut sebagai pneumonia. Risiko orang menderita pneumoniaakan meningkat jika:
  • Kian berusia tua.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Menderita penyakit lain seperti pada jantung, atau ginjal.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala-gejala pneumonia antara lain:
  • Denyut jantung yang cepat.
  • Kesulitan bernapas. Bernapas pendek dan cepat meski sedang beristirahat.
  • Mengalami demam.
  • Merasa tidak sehat.
  • Sakit pada dada.
  • Kehilangan selera makan.
  • Panas dingin

Pneumonia ringan bisa diatasi dengan antibiotik dan perawatan di rumah. Tapi untuk kasus yang lebih parah harus perawatan dilakukan di rumah sakit. Mesin alat bantu pernapasan atau ventilator, bisa membantu pernapasan. Sedangkan obat antibiotik bisa diberikan langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus.

Tidak ada komentar

Silahkan tulis komentar anda di kolom komentar di bawah ini, komentar yang mengandung link aktif tidak akan tampil sebelum disetujui. Terimakasih