Halaman

    Social Items


Jantung berdebar


Jantung berdebar (Palpitasi) adalah kelainan yang terjadi pada jantung yang ditandai dengan perasaan jantung berdentum kuat atau berdebar kencang dan tidak beraturan. Hal ini hanya berlangsung beberpa detik saja.

Penyebab Jantung Berdebar (Palpitasi)



Ada beberapa penyebab jantung berdebar (Palpitasi) antara lain:


1. Latihan yang berat

2. Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein

3. Nikotin, misalnya dari rokok

4. Mengonsumsi minuman beralkohol

5. Demam

6. Panik, cemas, dan stress

7. Penggunaan obat - obat terlarang


Berbagai penyakit juga dapat menyebabkan jantung berdebar, seperti:

1. Hiperteroid

2. Penderita tekanan darah tinggi (Hipertensi)

3. Kadar gula darah rendah

4. Dehidrasi

5. Beberapa kondisi aritmia (gangguan irama jantung). Sebagian kondisi aritmia diasosiasikan dengan penderita serangan jantung atau adanya jaringan parut pada otot jantung akibat serangan jantung yang dialami sebelumnya.

Gejala Jantung Berdebar (Palpitasi)


Jantung berdebar-debar dapat dirasakan sebagai detak jantung yang kuat dan cepat.  Denyutan tersebut juga bisa terasa tidak beraturan. Selain di dada, dapat pula terasa di tenggorokan dan leher. Jantung berdebar-debar juga dapat dirasakan baik Anda berada dalam keadaan istirahat maupun beraktivitas, serta baik dalam keadaan duduk, berbaring, maupun berdiri.

Gejala yang berbeda dapat menyertai kondisi yang berbeda pula. Pusing dan sesak di dada dapat menjadi pertanda adanya kelainan pada jantung. Jantung berdebar yang disebabkan oleh supraventricular tachycardia atau fibrilasi atrium dapat disertai gejala kelelahan, dyspnea, atau angina. Serangan panik dapat disertai mual, berkeringat, dan gemetar. Gejala berupa penurunan berat badan juga mungkin menyertai penderita hipertiroid.

Waspadai palpitasi yang tidak kunjung mereda setelah beberapa menit, maupun yang disertai sakit di area dada, sesak napas, pusing, dan pingsan. Jika Anda merasa kondisi badan menjadi tidak sehat atau pernah mengalami gangguan pada jantung maka sebaiknya segera hubungi atau temui dokter. Membuat catatan yang berisi kecepatan denyut jantung per menit secara harian dapat mempermudah dokter untuk menganalisis dan mencari tahu penyebab palpitasi dan mendapatkan diagnosis.

Pencegahan Jantung Berdebar (Palpitasi)


Hal utama yang dilakukan untuk mencegah palpitasi adalah dengan menghidari faktor pemicunya seperti kafein, nikotin, stress dan obat - obatan terlarang. Mulailah membiasakan tubuh dan pikiran untuk lebih tenang dengan melatih pernapasan atau melakukan teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi.

Memulai gaya hidup yang sehat dapat menjadi langkah pencegahan yang baik, tidak hanya untuk mengobati palpitasi saja, namun untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh Anda secara umum juga.

Jantung Berderbar Kencang. Jangan Disepelekan


Jantung berdebar


Jantung berdebar (Palpitasi) adalah kelainan yang terjadi pada jantung yang ditandai dengan perasaan jantung berdentum kuat atau berdebar kencang dan tidak beraturan. Hal ini hanya berlangsung beberpa detik saja.

Penyebab Jantung Berdebar (Palpitasi)



Ada beberapa penyebab jantung berdebar (Palpitasi) antara lain:


1. Latihan yang berat

2. Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein

3. Nikotin, misalnya dari rokok

4. Mengonsumsi minuman beralkohol

5. Demam

6. Panik, cemas, dan stress

7. Penggunaan obat - obat terlarang


Berbagai penyakit juga dapat menyebabkan jantung berdebar, seperti:

1. Hiperteroid

2. Penderita tekanan darah tinggi (Hipertensi)

3. Kadar gula darah rendah

4. Dehidrasi

5. Beberapa kondisi aritmia (gangguan irama jantung). Sebagian kondisi aritmia diasosiasikan dengan penderita serangan jantung atau adanya jaringan parut pada otot jantung akibat serangan jantung yang dialami sebelumnya.

Gejala Jantung Berdebar (Palpitasi)


Jantung berdebar-debar dapat dirasakan sebagai detak jantung yang kuat dan cepat.  Denyutan tersebut juga bisa terasa tidak beraturan. Selain di dada, dapat pula terasa di tenggorokan dan leher. Jantung berdebar-debar juga dapat dirasakan baik Anda berada dalam keadaan istirahat maupun beraktivitas, serta baik dalam keadaan duduk, berbaring, maupun berdiri.

Gejala yang berbeda dapat menyertai kondisi yang berbeda pula. Pusing dan sesak di dada dapat menjadi pertanda adanya kelainan pada jantung. Jantung berdebar yang disebabkan oleh supraventricular tachycardia atau fibrilasi atrium dapat disertai gejala kelelahan, dyspnea, atau angina. Serangan panik dapat disertai mual, berkeringat, dan gemetar. Gejala berupa penurunan berat badan juga mungkin menyertai penderita hipertiroid.

Waspadai palpitasi yang tidak kunjung mereda setelah beberapa menit, maupun yang disertai sakit di area dada, sesak napas, pusing, dan pingsan. Jika Anda merasa kondisi badan menjadi tidak sehat atau pernah mengalami gangguan pada jantung maka sebaiknya segera hubungi atau temui dokter. Membuat catatan yang berisi kecepatan denyut jantung per menit secara harian dapat mempermudah dokter untuk menganalisis dan mencari tahu penyebab palpitasi dan mendapatkan diagnosis.

Pencegahan Jantung Berdebar (Palpitasi)


Hal utama yang dilakukan untuk mencegah palpitasi adalah dengan menghidari faktor pemicunya seperti kafein, nikotin, stress dan obat - obatan terlarang. Mulailah membiasakan tubuh dan pikiran untuk lebih tenang dengan melatih pernapasan atau melakukan teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi.

Memulai gaya hidup yang sehat dapat menjadi langkah pencegahan yang baik, tidak hanya untuk mengobati palpitasi saja, namun untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh Anda secara umum juga.

Tidak ada komentar

Silahkan tulis komentar anda di kolom komentar di bawah ini, komentar yang mengandung link aktif tidak akan tampil sebelum disetujui. Terimakasih