Apa Itu Anemia ?
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Anemia juga terjadi apabila sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin untuk menyebarkan oksigen keseluruh tubuh. Sehingga biasanya penderita akan merasa letih dan lelah.
Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang, dengan tingkat keparahan ringan sampai berat. Pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung pada penyebabnya. Anemia dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen secara rutin atau prosedur pengobatan khusus.
Penyebab Anemia
Ada lebih dari 400 jenis anemia denga bermacam - macam penyebabnya. Namun secara garis besar dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kehilangan darah.
Hialngnya darah atau terjadinya pendarahan karena beberapa sebab seperti kecelakaan, terluka dsb. Pendarahan dapat terjadi secara perlahan - lahan dalam jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut pendarahan kronis yang biasanya disebabkan oleh beberapa sebab sperti penyakit kanker, wasir, maag dan penggunaan obat - obatan sperti aspirin, ibuprofen yang menyebabkan pendarahan saluran cerna. Pada wanita terjadinya menstruasi dan melahirkan.
2. Kurangnya produksi sel darah merah
Tubuh memproduksi sel darah merah dan putih melalui sumsum tulang. Namun, terkadang bagian tersebut tidak memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup, kemungkinan karena penyakit atau cacat pada proses produksi. Salah satu contoh jenis anemia yang masuk dalam kategori ini adalah anemia sel sabit, dimana sel darah merah yang diproduksi berbentuk menyerupai bulan sabit. Kondisi ini dapat menyerang para pria dan wanita yang memiliki darah campuran Afrika-Amerika. Tubuh memproduksi sel darah merah, namun mati sebelum oksigen yang mereka bawa mencapai sel darah yang lain.
Penyebab anemia seperti ini biasanya dikarenakan kurangnya mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah dan hemoglobin .
3. Kelainan darah lainnya
Anemia juga dapat menjadi gejala penyakit lainnya seperti leukimia. Leukimia adalah kanker darah yang ditandai dengan adanya produksi sel darah putih yang berlebihan. Ini membuat antara sel darah yang diproduksi mati atau sumsum tulang terpaksa memproduksi sel darah yang belum matang. Hasilnya, sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah sebagaimana mestinya
Gejala Anemia
Seseorang yang mengalami anemia dapat terlihat gejalanya seperti:
1. Kelelahan
2. Lemah dan cepat capek
3. Kulit Pucat
4. Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri
5. Sakit kepala atau pusing
6. Insomnia
7. Sulit berkonsentrasi
8. Detak jantung yang bertambah cepat
9. Nyeri dada
10. Penyakit kuning
11. Tangan dan kaki terasa dingin
12. Mudah mengantuk
Komplikasi
Jika tidak diobati anemia dapat menimbulkan berbagai komlikasi, seperti:
1. Kelelahan berat. Ketika anemia cukup parah, Anda mungkin begitu lelah sehingga Anda tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bermain.
2. Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur – yang disebut aritmia. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dalam darah ketika Anda anemia. Hal ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
3. Kematian. Beberapa anemia yang diwariskan, seperti anemia sel sabit, bisa serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia berat dan bisa berakibat fatal.
Pengobatan Untuk Anemia
Jenis pengobatan disesuaikan dengan penyakit anemia yang dialami. Berdasarkan pada gejala yang dialami, hal berikut mungkin perlu dilakukan:1. Transfusi darah terutama yang sudah parah
2. Pencangkokan sel induk atau sum tulang
3. Pengobatan terhadap penyebab utama seperti penyakit ginjal, kanker, atau gangguan perut dan usus
4. Pencegahan infeksi dengan pemberian antibiotik
5. Peningkatan sel darah merah dengan pemberian obat - obatan eritropoietin
6. Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya
Pencegahan Anemia
Beberapa jenis anemia tidak dapat dihindari, akan tetapi anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin dan zat besi dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan. Beberapa makanan yang dapat membantu mencegah anemia antara lain adalah:
1. Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, kacang-kacangan, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
2. Makanan yang kaya akan asam folat, seperti buah-buahan, sayuran berdaun hijau gelap, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, gandum, sereal, pasta, dan nasi.
3. Makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti daging, susu, keju, sereal, dan makanan dari kedelai (tempe atau tahu).
4. Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, merica, brokoli, tomat, melon, dan stroberi. Makanan-makanan tersebut dapat membantu penyerapan zat besi.
Tidak ada komentar
Silahkan tulis komentar anda di kolom komentar di bawah ini, komentar yang mengandung link aktif tidak akan tampil sebelum disetujui. Terimakasih